(COPY)
Bersiaplah untuk menjelajah
Laut MSC
Marine Stewardship Council membantu nelayan melindungi laut dengan berbagai cara yang inovatif dan menarik. Anda akan menemukan contoh bagaimana nelayan membantu melindungi laut kita sembari Anda menyelam ke dasar laut.
Mengapa ada orang-orangan di laut?
Burung laut merupakan bagian dari ekosistem laut yang sehat.
Akan tetapi, penangkapan ikan dapat menjadi tantangan bagi mereka. Burung yang mencari makanan di belakang kapal penangkap ikan kadang kala tersangkut kabel pukat di antara jaring atau terjerat siratan jaring ketika ditarik ke atas permukaan air.
Hal ini dikenal sebagai burung tangkapan sampingan, yang ingin dikurangi oleh nelayan. Untuk membantu nelayan menghindari tangkapan sampingan, kadang kala penting untuk mengusir mereka.
Talipengusir burung atau tori terbuat dari tali dengan pita berwarna cerah yang menjulur dan dipasang paralel dengan kabel buritan (belakang) kapal. Pita ini mengusir dan menghalangi burung laut agar tidak menabrak garis pukat.
Selain itu, nelayan dapat mengubah cara membuang sampah ikan kembali ke laut agar tidak menarik perhatian burung laut. Perubahan semacam ini telah membantu industri perikanan MSC Cape Hake di Afrika Selatan mengurangi kematian tangkapan sampingan burung laut hingga 90 dan hampir sepenuhnya mengurangi kematian albatros.
Menghargai kerja keras dengan stiker
Menangkap ikan secara berkelanjutan tidak semudah yang Anda kira. Untuk mendapatkan sertifikasi berkelanjutan, industri perikanan harus dinilai dari 28 kriteria berkelanjutan yang ditandai dengan skor setidaknya 89. Jika tidak ada hambatan, penilaian tersebut akan berlangsung selama kurang lebih 12 bulan.
Akan tetapi, industri perikanan sering kali perlu melakukan banyak perbaikan sebelum dapat dinilai secara akurat. Beberapa industri perikanan butuh waktu bertahun-tahun untuk melakukan hal ini. Untuk mendapatkan sertifikasi MSC, industri perikanan harus membuktikan bahwa mereka menangkap ikan secara berkelanjutan, dikelola dengan baik, mengurangi dampak terhadap laut di sekitar mereka.
Semua ini tidak dinilai oleh MSC, tetapi oleh badan sertifikasi independen (ahli perikanan) yang mendapatkan pelatihan khusus untuk menyelenggarakan audit semacam ini. Selain itu, industri perikanan tidak berhenti melakukan perbaikan setelah mendapatkan sertifikasi MSC.
Sebagian besar sertifikasi mengharuskan industri perikanan untuk melakukan pekerjaan atau perbaikan lebih lanjut selama lima tahun selanjutnya. Audit tahunan diselenggarakan untuk memastikan industri perikanan bersertifikat terus beroperasi secara berkelanjutan. Jika tidak lolos audit atau kondisinya tidak cukup berubah, sertifikasinya dapat ditangguhkan atau dicabut.
Setelah mendapatkan sertifikasi, makanan hasil lautnya dapat dijual dengan label MSC agar pelanggan tahu bahwa hasil lautnya ditangkap tanpa merusak laut.
Mengapa kita membiarkan lampunya menyala?
Industri perikanan bersertifikat MSC sering kali menjadi pelopor cara-cara inovatif untuk menghindari tangkapan yang tidak diinginkan, terutama spesies yang terancam seperti eulachon, ikan kecil berwarna perak yang cantik yang diklasifikasikan terancam berdasarkan Undang-Undang Spesies yang Terancam Punah Amerika Serikat.
Penelitian yang dilakukan oleh Oregon Department of Fish and Wildlife pada tahun 2014 menemukan bahwa memasang lampu LED pada tali ris bawah jaring udang mengurangi tangkapan eulachon yang tidak diinginkan hingga 80-90%. Karena hasil penelitian ini, 100% kapal di area tersebut mengadopsi penggunaan lampu LED.
Tidak sepenuhnya diketahui bagaimana lampu LED berhasil menjauhkan eulachon dari jaring. Teori terbaik mengatakan bahwa lampu LED menerangi jalan keluar atau bahwa lampu LED memperingatkan ikan-ikan untuk bergerak ke bawah jaring.
Sertifikasi MSC artinya industri perikanan harus mengurangi interaksi dengan spesies yang tidak ingin mereka tangkap. Oleh karenanya, mereka menggunakan teknologi inovatif seperti lampu dan perangkat akustik agar penangkapan ikan mereka lebih berkelanjutan.
Mengapa Teknologi berbentuk pisang baik untuk laut?
MSC mencintai inovasi dan teknologi baru.
Banana Pinger hanyalah salah satu jenis perangkat akustik (yang berwarna kuning dan berbentuk seperti pisang) yang dikembangkan oleh Fishtek Marine yang dapat disematkan di jaring penangkap ikan.
Perangkat tersebut mengirimkan gelombang suara bawah air untuk mencegah mamalia laut untuk berada terlalu dekat dengan jaring.
Perangkat ini sudah digunakan oleh industri perikanan untuk membantu mencegah porpois pelabuhan terperangkap. Untuk mendapatkan sertifikasi MSC, industri perikanan harus membuktikan bahwa mereka tidak berdampak buruk terhadap populasi satwa liar di area penangkapan mereka dan secara aktif mengurangi tangkapan yang tidak diinginkan.
Pingers hanyalah salah satu perangkat yang dapat digunakan para nelayan untuk melakukan hal tersebut. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa Pingers dapat mengurangi tangkapan sampingan porpois pelabuhan hingga 92%.
Itulah mengapa beberapa industri perikanan Atlantik bersertifikat MSC telah menggunakan pingers pada jaring mereka.
Teknologi suara Banana pinger bisa mengurangi tangkapan sampingan lumba-lumba hingga
Mengapa mengambil jeda itu baik?
Beberapa populasi ikan lebih baik tidak ditangkap sepanjang tahun agar mereka mendapat kesempatan untuk berkembang biak, tumbuh, dan bertambah. Untuk mendapatkan sertifikasi berkelanjutan dari MSC, kapal pukat cincin AGAC yang digunakan untuk menangkap ikan tuna tropis empat samudra harus berhenti menangkap ikan selama setidaknya 72 hari di area tertentu.
Seiring dengan meningkatnya armada kapal penangkap ikan di Samudra Pasifik, langkah-langkah semacam ini diperkenalkan untuk mempertahankan populasi tuna yang berkelanjutan.
Selain penghentian musiman ini, para ilmuwan yang dipekerjakan oleh industry perikanan memantau populasi ikan terus-menerus untuk memastikan bahwa situasinya tidak berubah. Audit berkala merupakan upaya industri perikanan untuk mempertahankan sertifikasi penangkapan ikan berkelanjutan MSC.
Industri perikanan bersertifikat di seluruh dunia mungkin mulai berhenti menangkap ikan karena banyak alasan, dari memulihkan stok tuna sampai memastikan bahwa populasi burung atau spesies rentan lain di sekitarnya memiliki waktu untuk berkembang biak atau tumbuh tanpa gangguan.
Menuju dasar segala sesuatu…
Nelayan sulit mengetahui dampak yang mereka berikan terhadap dasar laut dengan hanya sekitar 20% dasar laut dunia yang dipetakan.
Industri perikanan bersertifikat MSC perlu menunjukkan bahwa mereka tidak memberikan dampak jangka panjang atau permanan terhadap habitat laut. Artinya, sebagai contoh, nelayan perlu memahami apa yang terjadi di bawah permukaan air.
Industri perikanan yang menggunakan alat tangkap yang ditarik dari bawah perlu berhati-hati dengan dampak mereka terhadap dasar laut. Lebih tepatnya, sertifikasi MSC mendorong para nelayan untuk mengumpulkan data, bahkan kadang kala memberikan pendanaan untuk melakukan hal tersebut.
MSC telah mendanai penelitian bernilai lebih dari £100 ribu untuk membantu nelayan memetakan dasar laut dan mengidentifikasi habitat dan spesies rentan yang sebaiknya dihindari, seperti karang permen karet, spons, dan pena laut.
Ilmuwan di ZSL (Komunitas Ahli Ilmu Hewan London) bekerja sama dengan beberapa industri perikanan bersertifikat MSC untuk mengidentifikasi taman karang yang rentan. Mengidentifikasi lebih dari 230 kelompok organisme telah membantu menyusun rencana pengelolaan dasar laut jangka panjang yang didukung oleh Pemerintah Greenland.
MSC telah mendanai penelitian bernilai lebih dari £100 ribu untuk membantu nelayan memetakan dasar laut dan mengidentifikasi habitat dan spesies rentan yang sebaiknya dihindari, seperti karang permen karet, spons, dan pena laut.
Ilmuwan di ZSL (Komunitas Ahli Ilmu Hewan London) bekerja sama dengan beberapa industri perikanan bersertifikat MSC untuk mengidentifikasi taman karang yang rentan. Mengidentifikasi lebih dari 230 kelompok organisme telah membantu menyusun rencana pengelolaan dasar laut jangka panjang yang didukung oleh Pemerintah Greenland.